Makalah
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Dosen
Pengampu : Abul Wafi
DISUSUN
OLEH :
Lukman Hakim
PRODI
SISTEM
INFORMASI
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar..................................................................................
1
BAB
I Pendahuluan........................................................................... 2
•
Latar
Belakang........................................................................ 2
•
Rumusan
Masalah................................................................... 3
•
Tujuan
Penulisan..................................................................... 3
BAB
II Kajian Pustaka....................................................................... 4
a. Kajian Teori............................................................................ 4
·
Pengertian
Implementasi............................................. 4
·
Tahap
Tahap Implementasi......................................... 4
BAB
III Pembahasan......................................................................... 7
1.
Pengertian
Sistem .................................................................. 7
2.
Pengertian
Informasi............................................................... 7
3.
Faktor
yang Mempengaruhi Pengembangan Sistem............... 8
4.
Sistem
Informasi Perusahaan.................................................. 8
5.
Kegagalan
Sistem Informasi Perusahaan................................ 8
6.
Kategorasi
Kegagalan Sistem Informasi................................. 9
7.
Contoh
Kasus....................................................................... 11
BAB
IV Penutup.............................................................................. 13
A. Kesimpulan.......................................................................... 13
Daftar
Pustaka.................................................................................. 14
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
bisa menyelesaikan makalah sistem informasi manajemen tentang “Implementasi
Informasi” dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Saya
berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu menambah wawasan dan
pengetahuan tentang karya ilmiah bagi para pembaca. Namun dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk memperbaikinya.
Demikian
yang saya sampaikan semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 9 Desember 2019
Penyusun
Kelompok
7
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Penerapan sistem informasi pada
suatu perusahaan dilakukan untuk mendukung strategi bisnis perusahaan, proses
bisnis, struktur dan budaya perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai bisnis dari perusahaan
tersebut. Dukungan strategis dari penerapan sistemi nformasi pada perusahaan
tersebut dalam bentuk peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan
berbagai tugas atau aktifitas harianperusahaan.
Sebuah
sistem informasi merupakan sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi
dari komponen-komponen manual dan komponen komponen terkomputerisasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data, memproses data, dan
menghasilkan informasi. Sebuah sistem informasi melayani dua fungsi penting
dalam sebuah perusahaan. Pertama, sistem informasi mencerminkan dan mengamati
aksi-aksi dalam sistem operasi, yaitu dengan memproses, mencatat, dan
melaporkan transaksi-transaksi operasional. Kedua, sistem informasi mendukung
kegiatan-kegiatan manajerial, termasuk pembuatan keputusan- keputusanmanajemen.
Kontribusi
optimal dari suatu sistem informasi akan dapat dicapai suatu perusahaan dengan
menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi (terotomatisasi). Perubahan
penggunaan sistem informasi konvensional yang lebih manual kepada sistem
informasi yang otomatis di dalam perusahaan memiliki kecenderungannya akan
banyak menemui kendala. Contoh salah satu kendala adalah karyawan sebagai
penggunanya (end users) kurang mampu beradaptasi dalam menjalankan
Fungsi
sistem informasi tersebut yang disebabkan mereka sudah lama menggunakan sistem
secara manual. Untuk mengatasi permasalahan ini, biasanya cara yang dilakukan
oleh perusahaan yaitu melakukan pelatihan (training) kepada para karyawannya
dengan cara memakai jasa pihak lain atau vendor teknologi informasi (TI) yang
sudah berpengalaman di bidangnya
Perumusan
Masalah
1.
Sebutkan
Tingkatan Sistem Informasi !
2.
Faktor
apa saja yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi?
3.
Hal
apa saja yang menyebabkan terjadinya kegagalan sistem informasi perusahaan?
Tujuan
Penulisan
1.
Dapat
Mengetahui Tingkatan Sistem Informasi
2.
Mengetahui
faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi
3.
Mengetahui
hal apa saja yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam sistem informasi
perusahaan.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.Kajian Teori
a.
Pengertian Implementasi
Pelaksanaan atau
implementasi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan
atau penerapan. Sedangkan menurut Fullan bahwa implementasi adalah suatu proses
peletakan dalam praktik tentang suatu ide, program atau seperangkat aktivitas
baru bagi orang lain dalam mencapai atau mengharapkan suatu perubahan. Implementasi
menurut Muhammad Joko Susila bahwa implementasi merupakan suatu penerapan
ide-konsep, kebijakan, atau inovasi dala suaru tindakan praktis sehingga
mendapatkan dampak, baik perupa
perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
b. Tahap-tahap
Implementasi, diantaranya adalah:
1)
Pengembangan program, yaitu
mencakup program tahunan, semester atau catur wulan. bulanan mingguan dan
harian. Selain itu juga ada program bimbingan dan konseling atau program
remedial.
2)
Pelaksanaan pembelajaran. Pada
hakekatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya. Sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
3)
Evaluasi, yaitu proses yang
dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum caturwulan atau semester
serta penilaianakhir formatif atau sumatif mencakup penilaian keseluruhan
secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum.
BAB III PEMBAHASAN
Pengertian Informasi
Informasi
adalah fakta, kejadian, statistik atau bentuk data lainnya yang dapat dipahami
dan mempunyai arti, bernilai atau bermanfaat bagi setiap orang yang
membutuhkannya untuk keperluan atau pekerjaan tertentu.
Menurut
O’Briendan Marakas (2010) “sistem merupakan sebuah kumpulan dari beberapa
komponen yang saling terkait untuk bekerja sama mencapai tujuan dengan menerima
masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam sebuah proses
transformasi yang teratur”. Sebuah sistem mempunyai 3 komponen dasar atau
fungsi yaitu:
·
Input,yaitu kegiatan yang meliputi
penangkapan dan menyusunan elemen elemen untuk dimasukkan dalam sistem
dandiproses.
·
Proses, yaitu kegiatan yang
meliputi proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
·
Output,yaitu kegiatan yang meliputi penyampaian elemen yang diproduksi oleh sebuah proses
transformasi menuju tujuan akhir
Pengertian Sistem
Setiap sistem memiliki
batas-batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya. Tidak semua sistem
memiliki kombinasi elemen sistem yang sama, namun secara umum bisa digambarkan
terdiri dari sumberdaya input (masukan), proses transformasi, dan sumberdaya
output (keluaran). Berdasarkan Hubungan elemen, sistem dibagi atas :
·
Open sistem yaitu sistem yang
dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.
·
Closed sistem yaitu sistem yang
tidak dihubungkan dengan lingkungannya.
Berdasarkan
besar kecilnya sistem, sistem terbagi atas :
·
Subsistem
·
Supersistem atau
supra sistem
Sistem
mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :
·
Komponen
Sistem
·
Batasan
Sistem
·
Lingkungan
Luar Sistem
·
Penghubung
Sistem
·
Masukan
Sistem
·
Keluaran
Sistem
·
Pengolahan
Sistem
Menurut Robert A. Leitch
, Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan Komponen dari sistem
informasi yaitu:
·
Orang
(brainware) yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong
atau sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system
users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem
informasi (sistem development).
·
Data
(dataware) yaitu deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan
transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung secara
langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai sekumpulan fakta mentah
dalam isolasi.
·
Perangkat
Keras (hardware) yaitu meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh
sistem komputer untuk masukan dan keluaran yang terdiri dari komputer, printer,
jaringan (network).
·
Perangkat
Lunak (software) yaitu sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah
yang memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau
sering disebut sebagai program.
·
Jaringan
(netware) yaitu sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumberdipakai
secara bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda.
Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang
dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap
tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :
·
Sistem
Pemrosesan Transaksi (Transaction ProcessingSytems-TPS).
TPS
merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana
sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi.Pada
TPS, data yang dimasukkan merupakan data data transaksi yang terjadi.
·
Sistem Informasi
Manajemen (SIM).
SIM adalah sebuah kelengkapan
pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna
mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.
·
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Peningkatan
dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik
yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternative keputusan.
·
Sistem
Informasi e-Business
dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data
dan informasi dari proses bisnis berbasis internet
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori.
·
Sistem
on-line
Sistem yang
menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan
menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka
dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan
kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta
api, perbankan dll.
·
Sistem
real-time
Mekanisme
pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang
dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
·
Decision
support system + strategic planning system.
Sistem yang memproses transaksi
organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan,
mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian,
sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi.
·
Knowledge-based system.
Program komputer yang dibuat
mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Faktor
yang mempengaruhi dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem
merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki
daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir.
Pengembangan ini dipengaruhi
sejumlah hal,yaitu :
·
Produktifitas,
saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal
ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas
·
Realibilitas,
waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu
total pengembangan sistem. Jika terjadi kesalahan, ada 2 cara yang bisa dilakukan,yaitu
melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi
kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement
lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
·
Maintabilitas
(Perawatan)
Sistem Informasi Perusahaan
Sistem
informasi perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan
semua tugas akuntansi standatr bagi semua unit organisasi secara terintegrasi
dan terkoordinasi. SIM Perusahaan
saat ini mengakumulasi seluruh data transaksi akuntansi dari bagian manu faktur
, penjualan , pembelian , sumber daya manusia, dan berbagai fungsi bisnis lain.
Data itu berhubungan dengan sumber daya organisasi dan perencanaan tidak dapat
dilakukan tanpa memahami bagaimana tiap penjualan. tiap unit yang diproduksi
,dan tiap tindakan tanpa mempengaruhi keseluruhanorganisasi.
Kegagalan
Sistem Informasi
Perusahaan
Kegagalan sistem infomasi perusahaan
mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan atau diterapkan begitu
gagal sehingga organisasi kembali ke sistem infomasi yang dahulu. Ini merupakan
biaya yang buruk karena organisasi umumnya telah menginvestasikan jutaan dolar
dan banyak jam kerja dalam proyek SIM perusahaan . Namun kegagalan sistem
informasi perusahaan tidak berarti bahwa organisasi menyerah sepenuhnya
.Organisasi tersebut dapat mencoba lagi .
Pengorganisasian
perusahaan yang kurang wajar
·
Kurangnya
perencan aan yang memadai
·
Kurang
personil yang handal
·
Kurangnya
partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang
sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil
yang terlibat.
Kategorasi
Kegagalan Sistem Informasi
Secara umum, penilaian
kinerja sistem informasi berfokus pada pertimbangan dari keberhasilan dan
kegagalan sistem informasi. Masalah kegagalan sistem informasi dapat dianalisis
dengan mengasumsikan bahwa belajar dari kegagalan sistem informasi akan
memberikan pelajaran penting untuk merumuskan strategi sukses bagi perencanaan,
pengembangan, pelaksanaan, dan pengelolaan sistem informasi. 6 jenis kegagalan sistem informasi dapat
diidentifikasi sebagai berikut
·
Kegagalan Teknis
·
Kegagalan Proyek
·
Kegagalan Organisasi
·
Kegagalan Lingkungan
·
Kegagalan Pembangunan
·
Kegagalan Penggunaan
Tingkat keberhasilan
maupun kegagalan sistem informasi dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat
tergantung kepada tingkat keberhasilannya, yaitu :
·
Kegagalan total inisiatif, tidak
pernah dilaksanakan atau di mana sistembaru diterapkan tetapi segera
ditinggalkan.
·
Kegagalan parsial dari inisiatif,
di mana tujuan utama tidak tercapai ataudi mana terdapat hasil yang tidak
diinginkan yang signifikan. Terkait dengan kegagalan parsial adalah kegagalan
keberlanjutan mana inisiatif pertama berhasil tetapi kemudian ditinggalkan
setelah satu tahun atau lebih.
·
Keberhasilan dari inisiatif di
mana sebagian besar pemangku kepentingan mencapai tujuan utama mereka dan tidak
mengalami hasil yang tidak diinginkan.
CONTOH KASUS
ERP ( Enterprise Resource Planning) adalah
seperangkat software yang berfungsi untuk mengelola dan mengintegrasikan
berbagai aktivitas operasional dalam sebuah bisnis dan salah satu program ERP
yang popular dikalangan pebisnis adalah System Application and Product in Data
Processing (SAP). Maka dengan itu pemilik PT Internusa Bangsa ingin
menggunakan software SAP ini di perusahaannya dikarenakan dia tidak ingin
dipandang rendah oleh saingannya. PT Internusa Bangsa pun bersedia untuk
mengeluarkan uang banyak untuk meberi pelatihan khusus kepada seluruh karyawan
mereka. Pelatihan ini bertujuan agar setiap karyawan mampu menggunakan software
ini dengan mahir. PT Internusa Bangsa menyediakan beberapa hal berikut :
1.
Persiapan Tempat
·
Perencanaan Fisik atau tata
tempat di ruangan yang disediakan.
·
Fasilitas yang disediakan.
2.
Pelatihan Personel
Dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan dan kemampuan personel serta
memudahkan penerimaan mereka
terhadap sistem baru.
3.
Program Pelatihan
Pelatihan dapat dilakukan secara
tutorial atau kelas meliputi:
·
Pelatihan in-house
·
Pelatihan yang disediakan vendor
·
Pelatihan jasa luar
Tetapi setelah mengeluarkan dana
yang banyak dan melakukan hal hal yang diatas, sebagian besar para karyawan PT
Internusa Bangsa masih saja tidak bisa menggunakan Software SAP. Dan setelah
diteliti, ternyata karyawan yang masih belum menggunakan SAP adalah karyawan
yang pendidikannya tidak mempuni dan ada beberapa antara mereka adalah karyawan
yang sudah lanjut usia. Karyawan yang sudah lanjut usia menolak untuk
mempelajari program SAP tersebut dengana beralasan bahwak mereka tidak dapat
mengunakannya secara efektif dan kerap melakukan kesalahan di program software
sebelumnya sehingga mereka menolak untuk belajar menggunakan Sistem SAP ini.
Pertanyaan :
1. Apa pendapat kelompok kalian
terhadap contoh kasus diatas?
2. Solusi apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi masalah pada contoh kasus
diatas?
Jawab :
1. Pendapat kami terhadap contoh
kasus diatas adalah seharusnnya pemilik PT Internusa Bangsa tidak dengan
gampang mengubah sistem yang digunakan oleh perusahaannya terlebih lagi dengan
hanya dengan alasan gengsi. Perbuatan pemilik PT Internusa Bangsa tersebut
dapat berakibatkan hal buruk terhadap perusahannya seperti bisa saja ternyata
biaya yang digunakan untuk membeli program SAP tersebut tidak sebanding dengan
pendapatan tahunan mereka sehingga mereka harus berhutang kepada pihak lain
atau bank yang mengakibatkan keterlambatan pemberian gaji karyawan atau lebih buruk
lagi jika perusahaan mereka bangkrut dikarenakan hal tersebut.
2. Solusi kelompok kami terhadap
contoh kasus diatas adalah sebaiknya perusahaan PT Internusa Bangsa terlebih
dahulu melakukan survei untuk melihat apakah karyawan perusahaan mereka dapat
menggunakan program tersebut atau tidak dan sebaiknya mereka berkonsultasi
terlebih dahulu kepada bagian keuangan mereka dan kepada seorang ahli dalam
bidang sistem informasi sehingga dengan begitu PT Internusa Bangsa dapat
mengetahui apakah perusahaan mereka mampu atau tidak untuk menggunakan program
SAP ini.
BAB
IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem Infomasi
Perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat melaksanakan semua tugas
standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan koordinasi. Sistem
perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah sistem yang memampukan
manajemen berbagai proses internal organisasi.
Memperluas konsep
tersebut melampaui batas-batas organisasi melampaui control organisasi sangat
memperumit masalah. Sistem informasi ada karena perangkat keras komputer yang
penuh daya dan realatif murah, perangkat lunak sistem manajemen database yang
canggih, dan kebetulan organisasi untuk memanfaatkan data di seluruh proses
bisnisnya.
Banyak pendiri
industri komputer tidak dapat membayangkan dampak yang dibuat teknologi
informasi pada pengambilan keputusan manajerial. Selama computer dan perangakat
lunak terus meningkat dayanya dan semakin
murah,para manajer haurs melihat
ke masa depan dan mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan kemajuan
teknoologi.
Kebutuhan atas sistem
informasi perusahaan begitu besar sehingga suatu industry baru telah
berkembang untuk menyediakan perangakat
lunak ERP untuk mendukung sitem
tersebut. Industri ini sudah besar dan berkembang sangat pesat, perangkat lunak
yang dihasilkan oleh industri ini khusus dan sangat mahal untuk dikembangkan.
Lima perusahaan mendominasi industri ini, yang terbesar SAP sama dengan
gabungan empat penjual lain.
Beberapa proyek SIM
perusahaan gagal. Hasil ini bisa sangat membebani perusahaan karena itu begitu
besarnya jumlah uang dan usaha manusia yang diperlukan untuk menerapkan SIM
perusahaan. Namun,manfaat potensialnya begitu
besarnya sehingga bahkan organisasi yang telah gagal sering memulai
prosesnya lagi.
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien
JA. 2005. Introduction to Information System 12th ed. Boston: McGrawHill
Companies, Inc.
https://www.scribd.com/doc/37939009/Konversi-Sistem-9http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.iddoit.maryland.gov/SDLC/Documents/conversion_plan.doc
Risqi Wanasta Wahyu D,
http://ebook.repo.mercubuanayogya.ac.id/FTI/tugas_doc_20151/14111038TIF40_P_5Makalah%20Sistem%20Informasi%20Perusahaan.pdf
http://margani.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/25/faktor-penyebab-kegagalankeberhasilan-sistem-informasi-perusahaan-jawaban-uat-sim-no-2/
http://heri49e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/11/23/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kegagalan-dan-keberhasilan-sistem-informasi-pada-sebuah-perusahaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar